Komunitas Osama dan Ikatan Adhyaksa Dharmakarini beri bantuan ke warga kurang mampu (Awal/masalembo.com)
MAMUJU, MASALEMBO.COM-
Bersama sahabat berbagi di bawah lembaga Komunitas Sahabat Madani (Osama) Provinsi Sulbar, bekerjasama Ikatan Adhyaksa Dharmakarini dari Kejaksaan Negeri Mamuju memberikan bantuan kepada masyarakat kurang mampu.
Kali ini, bantuan tersebut diberikan langsung kepada keluarga Talman (29) yang tinggal di sekitaran jalan arteri Kelurahan Rangas, Mamuju.
Ketua Ikatan Adhyaksa Dharmakarini Andi Wahyuni Nur Hamka mengatakan, kegiatan anjangsana ini merupakan wujud kepedulian sosial yang rutin dilakukan Ikatan Adhyaksa Darmakarini Kejaksaan Negeri Mamuju. Ia menjelaskan akan terus menggandeng komunitas sahabat berbagi di bawah lembaga Osama Provinsi Sulbar. Tujuannya, untuk membantu masyarakat yang kurang mampu.
"Alhamdulillah hari ini kita bersama lembaga Osama memberikan bantuan kepada keluarga Talman ," ujar Andi Wahyuni Nur Hamka, istri Kajari Mamuju, Rabu (6/9).
Lanjut dikatakan, bantuan tersebut merupakan kebutuhan bahan pokok untuk sehari-hari seperti beras,minyak goreng, mie, gula dan kebutuhan rumah tangga lainnya.
"Jangan dilihat dari nilainya ini keiklasan kami dalam berbagi," tuturnya.
Ia berharap dengan kunjungannya tersebut, banyak pemerhati baik dari pemerintah maupun para donatur untuk membatu meringankan penderitaan keluarga Talman. Apalagi, tempat tinggal Talman tak jauh dari kompleks Kantor Gubernur dan DPRD Provinsi Sulbar.
Sementara Talman mengaku bersukur atas bantuan yang diberikan kepadanya. Bantuan tersebut untuk memenuhi kebutuhannya dalam rumah tangganya. "Saya sangat bersyukur dengan adanya bantuan ini," ungkapnya.
Talman merupakan salah satu gambaran masyarakat yang ada dalam kota Mamuju ibukota Provinsi Sulbar yang tergolong kurang mampu. Dimana, rumah panggung miliknya dibangun dari lokasi pinjaman. Di situ ia tinggal bersama istri Samsia (35) dan keempat anaknya yang masih kecil. Selain kondisi atap rumah yang terbuat dari daun rumbiah dan sudah banyak bocor sehingga ketika hujan turun dipastikan membasahi seluruh badan rumah. Belum lagi dinding dan lantai yang terbuat dari tripleks dan papan sudah lapuk dimakan usia.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Talman pergi menganyu becak miliknya.Terkadang pula ia jadi tukang panjat ketika ada tetangga atau kerabat yang membutuhkan jasanya untuk memanjat pohon kepala. Talman hanya diupah dengan Rp 5.000 per pohon. Kadang buah kelapa yang dipanjat dibagi dengan pemilik. Hasil bagi untuk Talman untuk kebutuhan sehari-hari dalam rumah tangganya. (awl/har)