Suasana persawahan di Desa Tondok Bakaru Kabupaten Mamasa (Frendy Cristian/masalembo.com)
MASALEMBO.COM, MAMASA - Desa Tondok Bakaru, tepat berada di kaki Gunung Mambulilling Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa. Gunung Mambulilling ini, merupakan yang tertinggi Provinsi Sulawesi Barat.
Masyarakat yang berada di kaki gunug ini terus mendorong pengembangan budidaya anggrek lokal Mamasa, sebagai upaya peningkatan perekonomian mereka.
Di desa itu, sudah ada sekitar 375 jenis anggrek lokal. Asalnya dari hutan Mamasa yang terus dikembang biakkan. Selain itu sudah terdapat satu komunitas petani anggrek yang diberi nama Mamasaorchid. Di komunitas itulah, berkumpul sejumlah pemuda yang bergelut pada tanaman anggrek. Selain peningkatan perekonomian masyarakat setempat, juga sebagai upaya mendorong pengembangan wisata alam di Mamasa.
Budidaya anggerek oleh sejumlah pemuda (Frendy Cristian/masalembo.com)
Andre, salah satu petani bunga anggrek, menuturkan, usaha budidaya anggerek dimulai pada 2016 lalu. Ia bersama sejumlah rekan pemuda di desa itu. Tak tangung-tanggung dalam sebulan, mereka bisa meraup keuntungan jutan rupiah dari hasil penjualan bunga anggrek mereka.
“Untuk pemasaran, kami hanya melakukan secara online dengan memanfaatkan sosial media, pembeli tak hanya datang dari berbagai daerah di Indonesia tetapi juga dari negara tetangga seperti Tailand, Hongkong dan negara- negara lain,” ujarnya, Senin (3/9).
Selain penjualan online, mengikuti pameran anggrek di berbagai daerah juga dilakukan sebagai ajang promosi anggrek lokal Mamasa.
Desa Tondok Bakaru memang salah satu desa yang memiliki potensi luar biasa, selain berbagai jenis anggrek yang cantik, daerah ini juga menawarkan keindahalan alam yang dapat memikat hati.
Perpaduan antra perkampungan tradisional juga pemandagan alam dari kaki gunung Mambulling terasa memanjakan mata bagi para tetamu yang sempat berkunjung.
Udara sejuk juga hamparan sawah nan luas begitu menabjukan. Kitanya tak salah jika desa ini adalah salah satu potret keindahan Nusantara. (frd/har)