Gubernur Ali Baal (tengah) diapit Bupati Majene dan Sekjend Kendesa, Transmigrasi dan PDT Anwar Sanusi (Foto: Humas Setda Majene)
MAJENE, MASALEMBO.COM - Hadir di acara pembukaan Kemilau Desa di Majene, Kamis (9/8), Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar sempat menyinggung soal bahasa Pitu Ulunna Salu (PUS) yang jadi polemik beberapa hari lalu. ABM mengatakan, bahwa berdasarkan hasil penelitian tidak ada bahasa PUS tetapi ada bahasa-bahasa dalam wilayah komunitas Pitu Ulunna Salu tersebut.
"Kemarin ada lagi demo-demo, karena ada yang salah bicara, iya masalah bahasa. Dia bilang, bahasa apa lagi namanya itu, PUS, kenapa diabaikan. Jadi peneliti ini mengatakan bahwa tidak ada bahasa PUS, yang ada adalah bahasa-bahasa dalam wilayah PUS, nah itu, akhirnya demo lagi, tersinggung dan lain-lain, ada-ada saja, ya bagus juga," kata ABM dalam sambutannya sambil tertawa lepas.
Berbicara di tengah ribuan pengunjung even Kemilau Desa Kabupaten Majene, Gubernur ABM juga membeberkan, Sulawesi Barat telah dipilih sebagai satu dari lima provinsi yang diminta menyampaikan profil kebudayaaan tingkat nasional.
"Dari 34 provinsi di Indonesia ada lima provinsi yang dipanggil untuk ikut seminar dan membicarakan masalah kebudayaan, salah satunya provinsi Sulawesi Barat, itu artinya budaya kita memang dikenal bagus," katanya.
Mantan Bupati Polman dua periode ini juga berjanji, akan terus berupaya membangun kebudayaan Sulbar agar lebih dikenal dan maju. ABM meminta, agar kebudayaan dapat dibangun mulai dari desa. "Kemilau Desa ini kita diingatkan kembali bahwa kita semua orang desa, karena itu mari kita semua jadi pemuda desa, dan bangga dengan desa, berkaryalah di desa," pinta ABM.
Gubernur mengatakan, dirinya telah mencanangkan program satu desa satu produk, yang direncanakan launching di hari ulang tahun Sulbar mendatang, "didahui dengan seminar budaya," katanya.
Sementara itu, Bupati Majene Fahmi Massiara dalam sambutannya mengatakan, kegiatan Kemilau Desa ini digelar untuk mengekspos segala potensi desa di Majene. Ia menjelaskan, momentum ini akan digunakan seluruh desa untuk memperkenalkan potensi dan hasil-hasil bumi di desanya.
"Tujuan dari pelaksanaan Kemilau Desa 2018 ini adalah untuk memotivasi desa dalam menyokong pembangunan Majene yang dimulai dari desa. Dengan didasari semangat Majene profesional, produktif dan proaktif (MP3) desa memperkenalkan potensi serta produk unggulannya," terang Fahmi
Pembukaan Kemilau Desa di Majene, dihadiri Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Transmigrasi dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), Anwar Sanusi. Selain itu, hadir pula Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Sulawesi Barat, Ketua dan unsur pimpinan DPRD Majene, para pimpinan OPD lingkup Pemkab Majene, unsur Muspida, Kepala Desa di Majene serta perwakilan 62 desa dari delapan kecamatan di Majene.
Para perwakilan desa ini mendirikan stand dan mempublikasikan potensi maupun produk unggulan desanya masing-masing. Pelaksanan kegiatan yang berlangsung di stadion Prasamnya Mandar Majene ini melibatkan ratusan bahkan diperkirakan mencapai ribuan orang. (har/red)