Suasana pelebaran jalan di Mamuju Tengah (Jamal/masalembo.com)
MATENG, MASALEMBO.COM - Proses pelebaran jalan Trans Sulawesi di Desa Topoyo Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) berjalan mulus. Seperti terpantau, Senin (20/8).
Sebelumnya, Pemkab Mateng mengeluarkan himbauan agar para pemilik bangunan di sepanjang 12.600 meter ini segera dikosongkan. Hal ini untuk memuluskan pelebaran jalan seluas 22 meter yang disosialisasikan sejak April 2018 lalu.
Pantauan wartawan, tampak warga sekitar antusias membanahi barang miliknya dan berlomba mengosongkan bangunan sesuai ketentuan yang disampaikan sebelumnya.
Salah seorang warga, Sadib, yang juga pemilik toko bangunan tampak membenahi barang dagangannya. Ia melakukan pembokaran di bagian depan toko miliknya. Menurutnya, himbauan itu sudah disampaikan jauh sebelumnya sehingga ia dan warga sekitar tidak keberatan saat proses pekerjaan jalan berlangsung.
"Kami sudah diinformasikan sejak bulan April, dan Mei lalu akan dikerjakan tapi baru sekarang dimulai," jelas penanggung jawab toko Bumi Surya Topoyo ini.
Hal senada juga disampaikan sejumlah warga yang terkena dampak pelebaran jalan.
"Kami harus terima, karena ini untuk kepentingan umum, apalagi sudah sering diumumkan," ucap salah seorang pemilik bangunan sambil menyelamatkan barang miliknya yang akan tergusur.
Berikut letak pelebaran yang rencananya akan dikerjakan secara bertahap.
Segmen I, sepanjang 7.900 meter, dari simpang tiga Polohu Desa Babana Kecamatan Budong- Budong, sampai kantor pos Benteng Kecamatan Tobadak.
Segmen II, 970 meter dimulai dari kantor pos Benteng hingga jembatan Topoyo, dan Segmen III sepanjang 930 meter, dari jempatan Topoyo hingga pertigaan tugu Desa Topoyo, Kecamatan Topoyo
Sedangkan segmen IV sepanjang 2.800 meter, yang dimulai dari simpang tiga tugu Topoyo hingga pos Polisi Lomba Bou.
Kepala Dinas PU dan Tata Ruang Ahyar Arifin mengatakan, jika seluruh warga yang terkena dampak pelebaran jalan sudah mengetahui. pihaknya sudah menyampaikan jauh sebelumnya. Selain itu juga diumumkan secara berkesinambungan baik melalui media juga disampaikan melalui fasilitas rumah ibadah sehingga proses pelebaran jalan sudah diketahui warga Mateng.
"Saya rasa tidak ada kendala lagi, dan kami juga sudah melakukan pendekatan kepada warga sekitar yang terkena dampak," jelas Ahyar saat dikonfirmasi. (jml/har)