Muliadi dan istri terima bantuan bahan pokok (foto: Awal/masalembo.com)
MAMUJU,MASALEMBO.COM -Berbagai komunitas yang peduli akan kemanusiaan memberikan bantuan bahan pokok kepada Muliadi (44), warga Jl. Ir Juanda Kelurahan Mamunyu Kabupaten Mamuju, Selasa (19/6).
Komunitas tersebut mendatangi kediaman Muliadi dan memberikan langsung bahan pokok seperti beras, gula, susu, teh, kopi dan kue.
Salah satu komunitas yang juga mahasiswa STIT Al Chaeriyah Mamuju, Basri A Muin mengatakan bahwa tujuan dilakukan dengan menggandeng berbagai komunitas yang ada di Sulbar seperti Kerukunan Keluarga Masyarakat Bone (KKMB) Wilayah Sulbar,mahasiswa STIT Al Chaeriyah dan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia Wilayah Sulbar yang merasa terpanggil untuk membantu dan meringankan penderitaan keluarga Muliadi.
Menurutnya, kondisi fisik Muliadi lemah dimana kedua tangannya diamputasi sehingga tak dapat bekerja akibat tersengat tegangan tinggi saat bekerja di rumah salah satu warga di Mamuju beberapa bulan lalu. Kini untuk untuk menafkahi keluarganya, istri Muliadi, Jumiati, harus menjadi buruh cuci dengan upah Rp 35.000.
"Belum lagi anaknya berjumlah 7 orang yang masih kecil-kecil untuk dinapkai," ujarnya disela-sela memberikan bantuan.
Selain itu, dirinya juga mengimbau kepada masyarakat agar menyalurkan bantuan terutama untuk kelangsungan anak-anaknya untuk mengenyam pendidikan.Dimana kata Basri, pendidikan merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia dan wajib untuk saling membantu.
"Sesuai amanat UU 1945 pasal 31 bahwa setiap warga negara mempunyai hak untuk mengenyam pendidikan," ungkapnya.
Senada hal tersebut Sekertaris KKMB Wilayah Sulbar, Yusran mengatakan setelah melihat kondisi Muliadi beserta keluarganya yang menjadi catatan penting,dimana kata Yusran tentang kelanjutan pendidikan anak-anaknya. dimana KKMB sendiri memiliki panti asuhan yang memiliki sekolah yang ada di Mamuju.
"Ini bukan janji tetapi kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu anak-anak pak Muliadi agar bisa mengenyam pendidikan," ungkapnya.
Sementara istri Muliadi yakni Jumiati tak kuasa menahan tangis saat menerima bantuan yang diberikan kepadanya.ia mengaku terkadang dalam sehari hanya sekali makan karena upah dari hasil mencuci tak cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam rumah tangganya.
"Kadang pak kami makan hanya nasi sama garang terkadang pula kami tidak makan seharian,"ujarnya sambil meneteskan air mata.
Untuk diketahui keluaga pak Muliadi telah memiliki jaminan kesehatan dari pemerintah. (aw/har)