 |
| Para pengunjung menikmati sensasi sepeda air (Foto: Asrianto Suardi/masalembo) |
Untuk menarik para wisatawan datang berkunjung di wilayah ini, warga di dusun Bajoe, Desa Rea, kembali membuat inovasi baru yaitu, sepeda air.
Sepeda air dirakit sendiri oleh Kepala Dusun setempat bernama Sunusi. Alhasil, mereka dapat menggunakan untuk menyusuri pesisir pantai yang melintasi kawasan tersebut.
Sunusi mengatakan, awalnya ia terinspirasi oleh temannya yang mengajaknya menyeberangi laut ke pulau pasir putih. Dari situlah muncul ide membuat sepeda air.
Dana yang dikeluarkan lumayan besar untuk merakit sepeda air, ia menghabiskan Rp 3,7 per satu buah sepeda.
Supaya tidak tenggelam, sepeda ditopang oleh dua pelampung terbuat dari fiber. Agar bisa berjalan, sepeda ini digerakkan oleh baling-baling yang tenaganya dihasilkan dari kayuhan pengendara. Sementara untuk kemudi, ia membuat dari lempengan besi yang berada dibawah setir.
Dia mengaku memerlukan waktu cukup lama untuk menyelesaikan satu unit sepeda air. Tak ada kesulitan yang dihadapi oleh pria berusia 41 tahun ini. Sebab, saat merakit dia melihat tutorial di Youtube.
Alat-alat yang digunakan adalah barang yang dirakit sendiri. Kerangka besi sepeda misalnya, dia gunakan besi khusus stainless agar tidak mudah berkarat. Sementata untuk bahan lainnya didapatkan dari bengkel sepeda.
Untuk tarifnya, pengunjung hanya membayar sewa Rp 10 ribu selama perjam.
"Saya buka dari pagi hingga sore hari. Biasanya sore paling banyak pengunjung," katanya.
Pengunjung bukan hanya wisatawan lokal, namun juga berasal dari luar daerah seperti Parepare dan Makassar. Biasanya pengunjung ramai pada hari libur.
Dia berencana kembali merakit sepeda air, dengan ukuran yang lebih kecil agar dapat digunakan oleh anak-anak. "Kalau yang ini 'kan untuk dewasa, jadi anak-anak sulit menggunakannya. Nanti akan saya rakit lagi sepeda yang kecil," paparnya.
Untuk saat ini sepeda air miliknya baru tersedia enam unit. Rencananya, kedepan ia akan terus menambah unit sepeda airnya. (ant/har)
