Khaeruddin Anas (Ist) |
"Mereka lagi menyusun persiapan penerbangan di Bandara Tampapadang," ujar Kepala Dinas Perhubungan Sulbar, Khaeruddin Anas, Sabtu (12/5) melalui sambungan telepon.
Namun kata Haeruddin, saat ini masih ada kendala karena belum terpasangnya landasan pacu di bandara Tampapadang. Dia menjelaskan, belum terpasangnya Intrumen Lending System (ILS) di Tampapadang membuat pesawat seukuran boing 737-900 akan kesulitan saat mendarat.
Baca juga: NAM Air dan Batik Air Gagas Terbang Malam ke Sulawesi Barat
Untuk mencarikan solusi permasalahan tersebut lanjut Khaeruddin, belum lama ini telah melakukan rapat yang dihadiri Biro Pemerintahan Sulbar, Balai Jalan PU, Pihak Bandara dan BPN Mamuju membahas bagaimana mengoptimalkan pembangunan jalan di terminal (Bandara).
Selain itu, kata Anas, juga telah dibahas dalam rapat musrembang tentang anggaran tersebut.
"Takutnya saya terjadi sesuatu hal apalagi ukuran pesawat cukup besar, tetapi saya menyarankan agar memasukkan pesawat ukuran kecil katakanlah boing 373-800," ungkapnya.
Kendati demikian, Khaeruddin mengaku tetap mengupayakan tahun ini sudah mulai melakukan operasi penerbangan baru.
Ditanya rute penerbangan NAM Air dan Batik Air, Khaeruddin Anas mengatakan, nantinya kedua pesawat tersebut akan mengambil rute Mamuju- Samarinda, Mamuju- Makassar dan Mamuju-Palu.
Haeruddin Anas yang juga ketua KKLR Wilayah Provinsi Sulbar mengaku, juga telah mengusulkan penerbangan perintis yang disubsidi oleh pemerintah dengan rute penerbangan Tampapadang Mamuju ke Bandara Bua Lagaligo Palopo dan Bandara Andi Djemma Masamba.
"Kita berharap keluarga Palopo yang tinggal di Sulbar ketika ingin pulang ke Palopo atau sebaliknya tak susah lagi karena sudah ada pesawat," cetusnya. (awl/har)