Operasi pasar tabung elpiji 3 kg di Kabupaten Pasangkayu (Foto: Edison/masalembo.com)
PASANGKAYU, MASALEMBO.COM - Meningkatnya konsumsi gas bersubsidi 3 kg serta harga yang melambung tinggi di Kabupaten Pasangkayu, membuat PT. Pertamina Area Sulawesi menggelar operasi pasar, Kamis (24/5) pagi. Operasi pasar menggandeng perwakilan Disperindag dan Satpol PP Kabupaten Pasangkayu.
Operasi pasar yang dilakukan secara bertahap ini diawali di tiga titik yakni, Kecamatan Bambalamotu, Bambaira dan Sarjo. Rencananya, operasi akan dilanjutkan hingga Jumat, 25 Mei 2018.
Unit Manager Communication & CSR MOR VII PT Pertamina M. Roby Hervindo mengatakan, alokasi normal elpiji 3 kg di Pasangkayu diberikan sebanyak 2.800 tabung per hari. Sehingga dirinya mengatakan per Mei ini Pertamina telah menambah penyaluran elpiji 3 kg sebanyak 7.280 tabung. Dengan demikian kata Roby, rata-rata penyaluran yang semula 2.800 tabung menjadi 3.248 tabung per hari.
"Khusus dalam operasi pasar ini, kami menyiapkan tambahan lagi sebanyak 6.720 tabung dengan alokasi per kecamatan masing-masing 560 tabung,” ungkapnya.
Selain itu, M Roby juga mengatakan dalam operasi pasar ini, dirinya akan menekan kembali harga elpiji 3 kg agar kedepannya masyarakat di Kabupaten Pasangkayu dapat membeli elpiji sesuai harga eceran tertinggi (HET) di tingkat pangkalan. Harga pangkalan yakni Rp 17.200 per tabung.
Lanjut Roby, operasi pasar juga dilakukan sebagai upaya Pertamina bersama Pemda dalam menjaga dan memastikan kelancaran distribusi elpiji 3 kg tepat sasaran bagi masyarakat miskin dan usaha mikro di Kabupaten Pasangkayu.
“Sebagai komitmen untuk kelancaran distribusi kepada masyarakat, Pertamina telah menyalurkan LPG 3 kg di Kabupaten Pasangkayu melalui 3 agen dan 58 pangkalan yang tersebar di berbagai kecamatan sesuai HET,” ujarnya.
Selain menggelar operasi pasar, untuk menertibkan penjualan elpiji yang tidak sesuai HET kepada konsumen, Roby mengatakan Pertamina bersama aparat setempat juga akan melakukan inspeksi ke agen dan pangkalan elpiji untuk memastikan elpiji yang ditujukan bagi rakyat miskin ini dijual sesuai HET.
“Jika ditemukan agen atau pangkalan yang menjual di atas HET maka kami tak segan langsung memberikan sanksi sesuai peraturan yang berlaku,” tegasnya.
Roby juga mengatakan, Pertamina akan terus berkordinasi dengan Pemerintah Daerah, Disperindag serta pihak Kepolisian setempat dalam mengawasi distribusi elpiji 3 kg agar tepat sasaran dalam pengunaannya.
"Untuk memperoleh elpiji 3 kg, kami menghimbau agar masyarakat membelinya di pangkalan ataupun SPBU dengan stok tersedia dan harga yang sesuai HET setempat. Adapun untuk pasokan dan harga elpiji di tingkat pengecer tidak dapat dikontrol Pertamina karena pengecer bukan lembaga penyalur resmi Pertamina,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Tim dari Pertamina menghimbau kepada Masyarakat dan berharap agar dapat berperan aktif dalam menyampaikan informasi, keluhan ataupun masukan yang membangun atas pelayanan elpiji 3 kg melalui Contact Pertamina di nomor 1-500-000 atau email pcc@pertamina.com dan sms ke 0815-9-500000.
“Jika masyarakat menemukan hal-hal yang mencurigakan terkait penyalahgunaan elpiji ataupun penyimpangan lainnya, dapat langsung melaporkannya kepada Pertamina,” harap Roby. (eds/har)