Bayi lahir tanpa tengkorak kepala dirawat di RSUD Mamuju (Foto: Ist) |
Diketahui pasutri Nurmia-Lukman adalah warga Majene asal Dusun Kulasi, Desa Tubo, Kecamatan Tubo Sendana.
Saat ini, bayi malangnya menjalani perawatan di kaca inkubator ruangan perawatan anak Neotanal Intensive Care Unit (NICU) RSUD Mamuju. Anak pertama Nurmia ini berjenis kelamin laki-laki, berat badannya 2.600 gram. Dia lahir melalui operasi sesar.
Petugas medis yang menangani balita tersebut dr. Suhendra, Sp.A mengatakan, bahwa kelainan yang diderita bayi ini disebut anencephaly. Merupakan kelainan bawaan sejak lahir, dimana bayi tidak memiliki beberapa bagian tengkorak dan otak.
Penyebabnya kata dr Suhendra, bisa akibat infeksi di bagian kepala saat masih dalam kandungan. Selain itu bisa juga akibat narkoba dan obat-obatan flu yang dikomsumsi orang tua pasien saat masih mengandung.
Dikatakan Suherman, untuk saat ini kondisi bayi masih dalam keadaan stabil. "Kita tidak tahu kedepannya," kata Suherman.
dr Suhendra mengatakan, jika pasien dirujuk ke Makassar tentu membutuhkan biaya cukup besar, apalagi sampai saat ini belum ada rumah sakit yang melakukan pemasangan tengkorak kepala."Jadi intinya kita lakukan penanganan untuk menghindari infeksi apalagi dibagian kepala," ungkapnya.
Oang tua pasien, Nurmia mengatakan, sebelumnya telah melakukan pemeriksaan di RSUD Majene namun pihak rumah sakit menyarankan agar dirujuk ke RSUD Polewali. Nurmia kemudian meminta agar dirujuk ke RSUD Mamuju. "Kami meminta ke Mamuju karena dekat dari keluarga," ungkapnya.
Kondisi Nurmia sendiri kini terus membaik pasca operasi sesar. (awl/har).