Lurah Karema, Asjum Sofian (baju putih) membersihkan endapan lumpur bersama stafnya ( Foto : Awal / masalembo.com) |
Menurut Lurah Karema, Asjum Sofian, debit air kali ini cukup besar sehingga sejumlah arsip, bahan elektronik dan perabot kantornya rusak terendam air.
"Air masuk dalam kantor lurah sehingga arsip dan bahan elektronik seperti komputer dan perabot lainnya ikut tergenang," ungkapnya, disela membersihkan sisa lumpur yang mengendap dalam kantornya, Kamis (22/3).
Ia menilai, banjir kali ini adalah yang terparah sejak dua puluh tahun terakhir, dimana banjir disebabkan hujan deras semalam bersamaan pasangnya air laut sehingga air sungai meluap.
"Banjir kali ini yang paling terparah," cetusnya.
Seorang warga Kelurahan Karema, Basri A Muin mengatakan, banjir terjadi tiba-tiba sehingga warga tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharga miliknya.
"Kulkas, televisi, print dan juga dokumen penting lainnya ikut tergenang," ujarnya.
Ia berharap, pemerintah terkait dalam hal ini Dinas Tata Ruang dan Perumahan Mamuju memperhatikan pembangunan yang ada dalam kota, sehingga saluran air tidak tertutup yang bisa membuat aliran air tersumbat.
"Akibat musibah ini kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah," ungkapnya. (awl/tfk)