Para pengungsi korban banjir bandang Mamuju di posko Simbuang (Foto: Egi/masalembo.com) |
Seorang pengungsi Umar mengatakan, dirinya tak memiliki tempat berteduh selain tenda darurat yang dibangun Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daearah (BPDD) Provinsi Sulawesi Barat.
"Rumah sudah runtuh, tidak ada alat-alat yang bisa diambil," kata Umar kepada wartawan media ini, Selasa (27/3).
Hal sama dikeluhkan Nurma, warga Simbuang. Ia mengaku tak punya biaya untuk membangun kembali rumah miliknya yang hanyut disapu banjir bandang, Kamis 22 Maret lalu. "Biar bagaimna banyaknya bantuan masuk kalau tidak ada rumah pak, kita juga masih bingung. Mau disimpan dimna semua ini," kata Nurma sambil menunjuk tumpukan pakaian bekas yang disalurkan berbagai pihak.
Para pengungsi bencana banjir bandang Mamuju ini berharap, pemerintah dapat memberikan bantuan perbaikan rumah agar mereka dapat kembali menjalankan aktifitas mereka dengan normal.
"Tidak enak sekali di sini pak, kalau hujan kami tidak mau lagi pergi ke Polres. Anak-anak kami juga tidak sekolah," keluh Nurma. (har/red)