PASANGKAYU, MASALEMBO.COM -
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Pasangkayu, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) berencana membangun penahan ombak di Desa Bambakoro, Kecamatan Lariang, Kabupaten Pasangkayu pada tahun ini.
Upaya untuk pencegahan abrasi di Pantai ini sudah diusulkan Bidang Sumber Daya Air (SDA) PURR Kabupaten Pasangkayu kepada Balai Wilayah Sungai (BWS) III Palu.
Kepala Bidang (Kabid) SDA dinas PUPR Pasangkayu, Kartini mengatakan, pihaknya merencanakan akan membangun penahan ombak sepanjang 1,5 Kilometer di Desa tersebut. Dan akan di masukan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara - Perubahan (APBN - P) mendatang.
"Kami sudah buatkan administrasinya, status bencananya dengan segala persyaratannya bersama BPBD Pasangkayu," beber Kartini, Selasa, 27 Februari.
Dia menjelaskan, belum lama ini Bupati Pasangkayu mengundang pihak BWS III Palu untuk membahas rencana itu. Dalam pertemuan itu pihak Balai menyetujui permohonan Bupati untuk dimasukan ke APBN - P.
"Tapi apakah sesuai yang kami usulkan 1,5 Kilometer nanti yang turun ke desa Bambakoro itu apakah berkurang atau tidak, kami juga belum tau pasti yang jelas sudah kami usulkan" tandasnya.
Kartini memperkirakan, untuk pembangunan tanggul sepanjang 1,5 Kilometer itu akan menelan anggaran sekira Rp 19 hingga 20 Miliar.
Selain penahan ombak, pihak PUPR mengaku juga telah mengusulkan berbagai proyek pembangunan pengaman pantai. Seperti pemecah ombak di wilayah bibir pantai yang sangat rawan dan terancam abrasi ke Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dengan total anggaran sebesar Rp 128 Miliar.
"Sepanjang 151 Kilometer spot-spot rawan akan abrasi kami sudah usulkan pemecah ombak ke Bappenas, tapi kita kembalikan lagi sama Bupati," terangnya. (eds/ash)
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Pasangkayu, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) berencana membangun penahan ombak di Desa Bambakoro, Kecamatan Lariang, Kabupaten Pasangkayu pada tahun ini.
Upaya untuk pencegahan abrasi di Pantai ini sudah diusulkan Bidang Sumber Daya Air (SDA) PURR Kabupaten Pasangkayu kepada Balai Wilayah Sungai (BWS) III Palu.
Kepala Bidang (Kabid) SDA dinas PUPR Pasangkayu, Kartini mengatakan, pihaknya merencanakan akan membangun penahan ombak sepanjang 1,5 Kilometer di Desa tersebut. Dan akan di masukan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara - Perubahan (APBN - P) mendatang.
"Kami sudah buatkan administrasinya, status bencananya dengan segala persyaratannya bersama BPBD Pasangkayu," beber Kartini, Selasa, 27 Februari.
Dia menjelaskan, belum lama ini Bupati Pasangkayu mengundang pihak BWS III Palu untuk membahas rencana itu. Dalam pertemuan itu pihak Balai menyetujui permohonan Bupati untuk dimasukan ke APBN - P.
"Tapi apakah sesuai yang kami usulkan 1,5 Kilometer nanti yang turun ke desa Bambakoro itu apakah berkurang atau tidak, kami juga belum tau pasti yang jelas sudah kami usulkan" tandasnya.
Kartini memperkirakan, untuk pembangunan tanggul sepanjang 1,5 Kilometer itu akan menelan anggaran sekira Rp 19 hingga 20 Miliar.
Selain penahan ombak, pihak PUPR mengaku juga telah mengusulkan berbagai proyek pembangunan pengaman pantai. Seperti pemecah ombak di wilayah bibir pantai yang sangat rawan dan terancam abrasi ke Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dengan total anggaran sebesar Rp 128 Miliar.
"Sepanjang 151 Kilometer spot-spot rawan akan abrasi kami sudah usulkan pemecah ombak ke Bappenas, tapi kita kembalikan lagi sama Bupati," terangnya. (eds/ash)