 |
| Banjir genangi lingkungan Ujung Kelurhan Polewali (Foto: Asrianto/masalembo.com) |
Kepungan air pasang ini dipicu jebolnya tanggul di sepanjang pantai lingkungan setempat. Hempasan ombak besar membuat tanggul roboh dan jebol hingga air naik ke pemukiman dan menggenangi rumah warga.
Warga setempat, Fatma, mengaku, rumahnya sangat dekat ke pinggir laut sehingga khawatir jika kondisi ini terus berlanjut. "Jika cuaca masih begini, rencananya akan mengungsi ke rumah keluarga," kata Fatma.
Kepala Kelurahan Polewali Stephanus mengatakan, gelombang tinggi seperti ini sudah hampir sepekan terjadi.
Kata dia, di lingkungan Ujung memang dihuni sekitar 200 kepala keluarga. Dari jumlah tersebut, 50 rumah diantaranya mengalami kerusakan terkena dampak banjir rob dan hempasan ombak.
Pemerintah kelurahan setempat telah melakukan upaya antisipasi dan akan mengungsikan warganya ketempat yang lebih aman.
"Kami sudah imbau kepada warga, jika memang cuaca masih seperti ini kami akan ungsikan," ujar Stephanus.
Selain itu, Pemerintah Kelurahan Polewali juga telah mengusulkan dalam Musrembang untuk pembuatan tanggul pemecah ombak.
"Kami juga sudah menyurat ke dinas terkait untuk penanganannya," kata Stephanus.
Dari pengakuan warga, pantai di wilayah lingkungan Ujung ini tiap tahun terus mengalami abrasi. Warga mengatakan, sudah tiga rumah yang terpaksa bergeser dari tempatnya akibat abrasi di daerah ini.
Warga berharap, pemerintah Kabupaten Polman tanggap dan segera melakukan perbaikan tanggul. (ant/har)
