Penjual buah di sepanjang jalan trans Sulawesi Polewali (Foto: Asrianto/masalembo.com) |
Di sepanjang jalur ini, ratusan lapak pedagang yang buka 24 jam ini, membentang dari Rea, Kanang hingga Silopo, wilayah yang menjadi perbatasan Kabupaten Polewali Mandar (Sulbar) dan Kabupaten Pinrang (Sulsel).
Harga durian bervariasi, mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 30.000 per buah, tergantung jenis durian dan ukuran besarnya. Sementara untuk buah rambutan, harganya 10 ribu per kilo gram, dan langsat harga 8000 ribu per kilo gram.
Karena harganya relatif murah, tak jarang pembeli langsung memborong buah durian untuk dibawa pulang ke rumah atau oleh-oleh untuk keluarga.
Pembeli umumnya adalah wisatawan yang sengaja datang untuk menikmati aneka buah di kawasan ini, tak terkecuali para pengendara yang melintas di jalur ini.
Pengendara yang lelah dalam perjalanan di jalur trans Sulawesi kerap mampir untuk melepas lelah sambil menikmati aneka buah yang dijajakan warga.
Basir, salah satu penikmat durian mengaku rasa khas durian di lokasi ini sangat enak dan legit. Ia sering mengajak seluruh keluarganya menikmati legitnya buah durian khas Mandar di lokasi ini.
“Rasanya enak, durian disini sangat khas dengan rasanya, beda ditempat lain. Saya selalu mampir beli setiap melintas," kata Basir, warga asal Mamuju.
Menariknya, wisatawan tak perlu ragu membeli buah, sebab jika ditemukan ada buah yang rusak atau busuk bisa langsung diganti dengan buah durian yang lebih baik tanpa harus menambah ongkos.
Dian, salah satu pedagang durian menuturkan, kawasan lapak ini paling ramai pada hari akhir pekan.
"Paling ramai kalau hari Minggu" katanya, saat ditemui di lapaknya, Minggu, (11/2).
Ia memprediksi, musim buah tahun ini akan berlangsung lama hingga bulan Maret mendatang.
Sejak dahulu Kecamatan Binuang terkenal sebagai sentra penghasil buah durian dan buah-buahan lainnya seperti rambutan dan langsat. (ant/har)