Muhaimin Iskandar (Foto: Asrianto/masalembo.com) |
Muspimnas ini digelar untuk menentukan pasangan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang akan maju sebagai Calon Wakil Presiden pada Pilpres 2019 mendatang.
Muhaimin Iskandar mengatakan, dukungan ini adalah aspirasi yang berkembang dan muncul spontan dari bawah.
"Banyak gerakan yang tiba-tiba memasang gambar saya. Mendukung saya sebagai calon wakil presiden. Mungkin saya tidak tahu kenapa wakil presiden apa karena dianggap realistis dan menghormati presiden sekarang," kata Cak Imin, sapaan Muhaimin Iskandar.
Namun kata Cak Imin semua harus sabar, karena butuh waktu untuk istigqarah dan berdiskusi dengan mekanisme internal, berdiskusi dengan para Kyai dan ulama, diakhiri dengan sistem pengambilan keputusan di PKB yaitu Musyawarah Pimpinan Nasional.
"Nanti hasil Muspimnas akan menentukan siapa pasangan saya yang akan diusung oleh PKB," katanya.
Untuk Pemilu 2019, Cak Imin menargetkan Sulbar mendapat satu kursi untuk DPR RI Senayan. Ia menekankan seluruh kader PKB agar bekerja keras untuk mencari dukungan.
"Saya harap partai PKB Sulbar mendapatkan jatah kursi di DPR RI dan menambah kursi di DPRD Provinsi dan Kabupaten," kata mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi di era Presiden SBY ini.
Sementara untuk Pikada serentak 2018 di dua kabupaten di Sulbar, Cak Imin menekankan kepada seluruh kader PKB di Kabupaten Polman dan Mamasa untuk memaksimalkan mesin partai demi mendulang dukungan.
"Kader harus pandai memikat hati masyarakat untuk mencari dukungan," kata Cak Imin usai melantik pengurus wilayah PKB Sulbar, Rabu (14/2) kemarin.
Nama Muhaimin Iskandar mencuat setelah disandingkan dengan Presiden Jokowi untuk maju pada Pilpres 2019 mendatang. Perjalanan karir politik Muhaimin Iskandar dimulai saat dirinya diangkat menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi masa jabatan 2009-2014, pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. (ant/har)