Sungai Mamasa (Foto: Kedi Liston Parangka/masalembo.com) |
Andi Faisal Fahrial, PPK sungai dan pantai, Balai Wilayah Sungai Sulawesi III mengatakan, waktu yang efektif peleksanaan kegiatan dimulai diawal Januari ini dan akan terus berkelanjutan secara multiyears sampai tahun 2019.
Ia menjelaskan pekerjaan nantinya akan dibagi dalam dua paket yakni satu paket di Desa Osango dan satu paket di Desa Rambu Saratu, Kecamatan Mamasa. "Total anggaran yang akan digunakan kerang lebih Rp. 250 Milliar, denga volume kurang lebih 6 kilometer," jelasnya.
Menjawab keraguan masyarakat akan konstruksi talud atau tanggul yang akan dikerjakan, ia meyakinkan akan lebih baik. "Perencanaannya, untuk pembangunan tahun ini konstruksinya menggunakan buis atau pipa yang dilekatkan pada pondasi dasarnya dan terbukti tahun 2016 lalu kita menggunakan sistem itu, bahkan kita pasang juga peredam," jawabnya.
Ia menambahkan peredam yang akan dipasang berfungsi sebagai pemenahan debit air yang besar sehingga tidak langsung menghantam bangunan talud.
Sebagai informasi pembangunan talud bantaran sungai Mamasa tahun 2015 dengan anggaran puluhan miliar rupiah tidak bertahan lama dan roboh di beberapa titik.
Sebagaian masyarakat menilai hal tersebut diakibatkan oleh konstruksi pekerjaan dan perencanaannya yang kurang baik. (klp/har)