Kantor PDAM Polewali (Foto: Asrianto/ masalembo.com) |
Warga juga mengaku Air PDAM yang diharapkan terkadang keruh dan berbau sehingga untuk memenuhi kebutuhan air, sebagian dari mereka terpaksa beralih ke sumur bor.
Seperti Iwan, warga Jl. Kartini yang mengeluh sudah empat bulan ini, air PDAM tidak mengalir di rumahnya. Ia mengaku sering kesulitan saat membutuhkan air.
"Susah kalau begini. Kadang mengalir tapi tengah malam, siapa yang mau begadang terus menunggu," kesalnya saat ditemui, Selasa (19/1).
Hal sama juga disampaikan Hasniah, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di lingkungan Mambulilling.
"Sudah hampir satu bulan tidak mengalir. Saya terpaksa pakai sumur bor," keluhnya.
Direktur PDAM Kabupaten Polman Fadly Anwar yang dikonfirmasi menjelaskan bahwa, memang air PDAM untuk wilayah Jl. Ahmad Yani sulit mengalir karena adanya penyumbatan akibat pipa kecil yang sudah puluhan tahun.
"Sekarang kan sudah banyak pelanggan yang menggunakan, jadi pipanya sudah tidak mampu lagi," kata Fadly.
Untuk mencari solusinya, satu-satunya cara yakni pipa yang lama harus diganti dengan pipa baru. "Ini harus ada dukungan dari Pemda, karena harus melibatkan banyak pihak," terangnya
Kata Fadly, bukan hanya pelanggan yang dirugikan. Namun pihak PDAM juga dirugikan jika air tidak mengalir.
"Kami kan jual air, jadi kalau tidak mengalir kami yang rugi," kuncinya
Namun, dijelaskan Fadly, yang menjadi kendala adalah karena hal ini membutuhkan anggaran yang sangat besar, seperti penggalian jalan, tortoar, izin jalan dan harus melibatkan dinas terkait.
"Mudah-mudahan usulan kami bisa disetujui oleh Kementerian di pusat," tutupnya. (ant/har)