Keluarga pasien Nursam di RSUD Mamuju (Foto: Jamal M Tanniewa/ masalembo.com) |
Padahal, tujuh orang kerabat pasien asal Mateng sengaja datang jauh-jauh ke Mamuju untuk dapat mendonorkan darah kepada keluarganya di Mateng. Mereka terpaksa ke RSUD Mamuju karena di Mateng belum tersedia alat transfusi darah. Celakanya, tiba di RSUD Mamuju mereka gagal melakukan donor.
Mereka bermaksud melakukan donor untuk pasien Nursam yang saat ini terbaring lemas di RSUD Mateng akibat pendarahan pada Senin (15/1) malam.
Kerabat pasien, Jufri mengatakan, ia dan keenam rekannya yang bermaksud mendonorkan darah mengaku bingung karena tidak dapat membawa kantong darah pulang ke Mateng.
"Kami bingung, harus bagaimana, karena salah satu alat untuk pengolahan darah tidak ada," keluh Jufri melalui pesan whatsapp.
Kekhawatiran Jufri dan rekannya semakin memuncak saat pihak rumah sakit menyarankan menunggu hingga dua hari.
"Disuruh menunggu, satu sampai dua hari ini, padahal pasien sudah sangat butuh darah," keluh Jufri.
Sementara, Nursam saat ini terbaring lemah dan harus menjalani perawatan intensif di RSUD Mateng. Kondisinya fisik semakin menurun dan membutuhkan darah.
"Kita khawatir karena HB-nya sisa 7 dan tensinya terus menurun," kata salah seorang kerabat yang sedang menjaga pasien. (jml/har)