Bus sekolah Majene (Foto: Taufik/ Masalembo.Com) |
Namun apa yang terjadi di lapangan, seringkali tidak berjalan sebagaimana mestinya. Seperti pelayanan bus sekolah beberapa bulan terakhir ini. Bus yang semestinya beroperasi dua kali sehari yakni pagi dan jam pulang sekolah tidak berjalan maksimal.
Sejumlah siswa mengungkapkan, bus tersebut hanya beroperasi saat pagi, tanpa penjemputan seperti dulu.
"Cuma pagi biasa datang mengantar siswa pak. Kalau siang jarang sekali," ungkap Reski, salah seorang siswa SMK 2 Majene, Senin (22/1).
Senada diungkapkan Fadilah, siswi SMP 3 Majene. Ia menuturkan, bahwa belakangan dirinya tidak pernah melihat bus sekolah melakukan penjemputan disekitar sekolahnya saat waktu pulang. Akibatnya, para siswa pengguna bus tersebut harus menggunakan transportasi umum saat pulang.
"Sudah lama begini, pak. Dan kami kira memang cuma pagi bus beroperasi," ujarnya.
Meski hal ini telah dilaporkan kepada Kepala Bagian (Kabag) Umum Pemkab Majene sebelumnya, tampaknya hingga kini belum ada perubahan signifikan.
Padahal, Kabag Umum Lies Hirawati saat ditemui wartawan masalembo.com beberapa waktu lalu, mengungkapkan bahwa ia akan menegaskan anggotanya untuk bekerja maksimal.
"Saya tidak tahu kalau ada sopir yang tidak melakukan penjemputan. Karena selama ini yang menjadi kendala adalah bahana bakar. Dan sekarang itu terpenuhi. Kalau memang ada yang tidak melakukan penjemputan, akan kami panggil," katanya.
Ia menuturkan, bus sekolah sejatinya beroperasi dua kali sehari, sebab biaya operasional pelayanan publik tersebut ada anggarannya.
"Seharusnya mereka jalan. Kalau memang demikian saya akan tanya dulu anggota saya apakah benar begitu," ucapnya.(tfk/har)