Habsi Wahid mengunjungi pasien RSUD Mamuju (Foto: Awal/ masalembo.com) |
Riski Alif (2) adalah warga Desa Patiddi, Kelurahan Simboro. Balita penderita gizi buruk ini diduga akibat salah mengkomsumsi obat herbal.
Menurut dr. Suhendra, SpA yang menangani pasien tersebut, Reski sudah beberapa hari dirawat akibat mengkomsumsi obat palsu yang diberikan orang tuanya.
"Kami hanya menangani pengobatan pasien karena yang lebih berwenang itu adalah Dinas Kesehatan dan Balai POM. Mungkin ini hanya kurang sosialisasi di lapangan sehingga masyarakat kurang memahami,"cetusnya.
"Sebaiknya masyarakat yang mau berobat atau menggunakan obat langsung saja ke rumah sakit atau ke dokter yang lebih tau soal obat bukan kepada orang tidak jelas. Kalau bisa yang menjual obat sembarangan harusnya ditangkap," tambahnya.
Menanggapi Hal itu, Bupati Mamuju megharapkan agar menagani masalah peredaran obat palsu diadakan edukasi masyarakat. Habsi mengatakan hal demikian untuk mengantisipasi penjualan bebas obat palsu di masyarakat.
“Saya sampaikan kepada Dinas Kesehatan dan RSUD untuk selalu memberikan penyuluhan kepada masyarakat agar tidak terjebak dalam kondisi yang seperti itu lagi," pungkasnya.
Selain mengunjungi Riski Alif Bupati juga mengunjungi Marwah (5) asal Kecamatan Kalukku yang divonis dokter menderita gagal ginjal dan Renaldi (5) tahun warga Desa Dungkait Tapalang Barat divonis mengidap kanker darah leukeimia yang kini sudah ditangani dokter.
Habsi Wahid berjanji akan membantu untuk mendapatkan rujukan serta biaya pengobatan sesuai dengan kondisi anak. (awl/har)