Pabrik batako milik Bumdes Kabubu Kec. Topoyo (Foto: Jamal Tanniewa/Masalembo.Com) |
Bumdes Kabubu kini mengembangkan industri batako ringan. Kepala Desa Kabubu Marjuni mengatakan, batako yang diproduksi warganya jauh lebih ringan dari batako biasa. "Padahal ukurannya lebih panjang juga lebih tebal," katanya, Minggu (21/1).
Ia menjelaskan, panjang batako biasa, umumnya berkisar 36-40 centimeter (cm). Sedangkan batako yang diproduksi Bumdes mencapai 60 cm. Dengan ketebalan 10 cm dan tinggi 20 cm. Kendati ukuran lebih panjang tapi beratnya hanya 7 kilogram (kg). "Sementara bobot batako biasa mencapai 9 kg," urai Marjuni.
Ia berharap pengembangan usaha baru itu dapat memperkuat perekonomian di desanya. Mengingat industri batako merupakan jenis usaha keempat yang di kelola Bumdes Kabubu.
Usaha pertama menyewa tenda terowongan. Lalu membuka kios pupuk bersubsidi.
Setelah itu Bumdes mencoba mengembangkan krupuk ikan gabus dan minuman herbal dari toga. Alhasil usaha tersebut menarik perhatian Menteri Koperasi Usaha Kecil dan Menegah (UKM) Anak Agung Gede. Saat berkunjung di Mateng beberapa waktu lalu, menteri juga menyambangi bumdes tersebut.
Baca : Anak Agung Gede Tinjau Hasil Produksi
Menteri bahkan membawa beberapa produk lokal sebagai oleh-oleh ke Jakarta. Itu menandakan produk Bumdes Kabubu telah dikenal di pusat. (jml/riz)