Ilustrasi (Foto: Inet) |
Korban pelecehan berinisial RT (7) merupakan siswa aktif di bangku kelas dua SD.
Saat wartawan media ini menggali informasi dari korban yang didampingi orang tuanya, Jumat (25/1), ibu korban inisial N menceritakan awal mula kejadian ini pada akhir 2017 lalu. Korban RT mengalami pelecehan seksual
yang pelaku justru kerabat korban sendiri. N mengatakan bahwa pelaku juga berstatus pelajar kelas dua SMA.
Menurut pengakuan korban dan ibunya, pelaku berinisial R selama ini memang tinggal menumpang di rumahnya.
Korban tak berani mengadukan kejadian tersebut kepada orang tuanya, karena pelaku mengancam akan membunuh korban jika hal tersebut diketahui kedua orang tuanya.
Namun, kecurigaan kedua orang tua korban muncul saat melihat putrinya merintih kesakitan saat buat air kecil.
Ibu korban kemudian memeriksa anaknya. Saat diperiksa terlihat ada memar di bagian vital. Korban kemudian menceritakan apa yang dia alami termasuk menyebut nama pelaku yang melakukan pelecehan.
Karena pelaku merasa ketahuan akhirnya dia pulang kekampung halamannya di sebuah desa di Kecamatan Kalumpang Mamuju. Sekitar sebulan lamanya pelaku datang kembali untuk mengambil pakaiannya di rumah korban.
"Saat itu saya tanya, kenapa kamu perkosa saya punya anak, kemudian pelaku balik menjawab saya tidak perkosa dia sendiri yang mau," ujar N kepada wartawan di Mamuju, Jumat.
Pelaku lalu melarikan diri meninggalkan rumah dan kembali ke kampung. Sementara orang tua korban melaporkan kejadian ini di Polres Mamuju.
Dari hasil visum pihak kepolisian, ditemukan luka memar di bagian vital korban. Diduga karena terkena benda tumpul.
Selain itu, Polisi mengungkap bahwa pelaku tidak hanya satu orang. Beberapa nama diungkap sebagai pelaku perbuatan asusila ini. Mereka berinisial T, E, I, F, D dan L juga melakukan perbuatan bejat ini.
Ditanya terkait kronologi kejadian, korban mengaku saat dia pulang sekolah disitulah pelaku melakukan pelecehan seksual kepadanya di tempat berbeda. Korban dibungkam, mulutnya tak bisa berteriak.
"Dia tutup mulut saya dengan dasi," kata korban RT.
Korban juga mengaku diancam pelaku dengan pisau dilehernya."Kalau kamu berani cerita, saya akan pukul dan membunuh kamu," ungkap RT.
Soal kasus ini, Ketua LSM Pemerhati Perempuan dan Anak Kabupaten Mamuju Sulbar Dian Kartini mengaku kesal.
Saat dikonfirmasi Dian berharap semua pelaku dapat tertangkap dan dipenjarakan. "Pelaku harus dapat hukum layak," kata Dian via pesan elektronik Watshap. (awl/har)