 |
| Kades Pambe (kiri) bersama warga menggelar kerja bakti (Foto: Nelpan/masalembo.com) |
Kepala Desa Pambe, Demmanggata Silo saat ditemui di kantornya menerangkan. Manfaat dari semangat gotong-royong di Desa Pambe sangat dirasakan oleh masyarakat lantaran tidak terbangun paham ketergantungan bahwa pembangunan adalah tanggungjawab pemerintah.
"Sama yang saat ini kami lakukan, meskipun dana desa tidak dapat dialokasikan kepembangunan kantor desa namun hal itu tidak jadi kendala untuk merenovasi kantor karena budaya ini masih terjaga,"tuturnya Selasa (5/12).
Ia menjelaskan, sebenarnya gotong-royong atau yang biasa disebut warga Pambe Bulelenan (Mamasa-red) adalah kebiasaan para pendahulu namun sangat sulit dipraktekkan untuk zaman sekarang jika aparatnya hanya bicara dan tidak ikut terlibat. Lanjutnya, untuk jadwal rutin di Pambe dalam melakukan gotong-royong maka ditetapkan setiap jumat dan secara serentak semua dusun melakukan hal itu.
Sementara warga Pembelajaran, Rein berpendapat, masyarakat antusias dengan budaya gotong-royong karena ada kerjasama yang baik dan kesadaran pentingnya keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan.
"Saat ada longsoran jalan di wilayah kami maka warga Pambe tanpa diperintah atau diarahkan mereka sudah turun melakukan gotong-royong karena masyarakat telah terbiasa,"ungkapnya. (hpn/har)
