MAMUJU, MASALEMBO.COM-Petuga medis RSUD Mamuju membantah jika pasien Hanrayani (22) rujukan Puskesmas Tarailu Kecamatan Sampaga beberapa hari lalu ditolak rumah sakit.
Bidan Nur Aisyah yang menangani pasien Hanrayani menjelaskan bahwa, pasien datang Minggu (24/12) sore sekitar pukul 17.00 Wita. Pasien tersebut hendak menjalani proses persalinan yang berbeda. "Dalam bahasa medis disebut invartis, yaitu pembukaan delapan yang perlu penanganan khusus, karena memiliki kelainan yakni memiliki bayi besar dibandingkan pada umumnya," kata Nur Aisyah.
Aisyah menyebut bayi yang dikandung Hanrayani beratnya diperkirakan sekitar 4 kilogram berdasarkan hasil riwayat USG miliknya.
Dikatakan, pasien ini untuk pertama kalinya akan melahirkan sehingga memerlukan penanganan khusus oleh dokter objen (kandungan). Karena dokter objen RSUD Mamuju lagi keluar daerah maka pihak rumah sakit menyarankan agar pasien dirujuk ke rumah sakit yang memiliki dokter obgen.
"Saya sudah menyarankan kepada pihak keluarga pasien agar dirujuk ke rumah sakit yang memiliki dokter obgen, di rumah sakit Majene atau Polewali," ungkap Nur Aisyah, Rabu (27/12).
Bidan Aisyah melanjutkan, pasien tersebut sebelumnya sudah dibawa ke rumah sakit Mitra Manakarra dan rumah bersalin Mutiara Ibu Mamuju untuk mendapatkan pertolongan, namun di sana dokter obgenya juga tidak ada.
Lebih lanjut Nur Aisyah mengatakan, pasien tersebut masuk rumah sakit melalui jalur umum karena tidak memiliki kartu BPJS. Karena itu dia (bidan Aisyah) menyarankan agar pasien dirujuk ke rumah sakit lain menggunkan mobil ambulance dari Puskesmas Tarailu.
"Justru kita kasihan karena pasien tersebut tidak memiliki BPJS sedangkan kalau kita rujuk menggunakan ambulance RSUD Mamuju akan dikenakan biaya Rp 1 juta karena lewat jalur umum," ungkapnya.
Nur melanjutkan dari informasi yang ia terima, pasien akhirnya dibawa kebidan Oma Elis di Jl. Umar Dar Kelurahan Rimuku untuk dibantu proses persalinan secara normal. Sayang hingga Selasa (26/12) pukul 04.00 Wita pasien tak kunjung melahirkan. Akhirnya pasien dibawah kerumah sakit Mitra Manakarra kembali untuk mendapatkan perawatan.
Pada pukul 14.00 Wita pasien melahirkan dengan selamat atas bantuan dokter ahli dari Polda menggunakan alat vakom dengan cara menyodot bayi keluar.
Kepala Pelayanan Medik RSUD Mamuju, dr. Jumakil mengatakan, berita tentang pasien tidak dilayani itu tidak benar adanya. "Justru pihak rumah sakit telah melakukan tindakan cuman karena memang membutuhkan penanganan dari dokter kandungan sementara tidak berada disini," katanya.
"Makanya kami menunggu media yang memuat pemberitaan tersebut untuk diklarifikasi kepada kami," ujarnya. (awl/har)