Tampak depan lokasi pasar Campalagian (Foto: Taufik/ msalembo.com) |
Seperti yang diposting salah seorang warga Campalagian, Andi Morgan, melalui akun facebooknya, Rabu (27/12). Dalam postingannya yang menuai ratusan komentar itu, ia menilai langkah pemerintah tidak mewakili harapan masyarakat Campalagian.
"Keinginan masyarakat, harusnya ada sosialiasi lebih dulu, ada dialog antara pemerintah dan masyarakat sebelum mengambil keputusan agar kedepannya tidak terjadi konflik dan kepentingan pemerintah. Dan nasib pedagang bisa terakomodir sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Ini kan tdk ada kordinasi lebih dulu," tulis Andi Morgan, melalui pesan elektroniknya saat dihubungi masalembo.com.
Morgan khawatir, relokasi pasar akan berdampak pada nasib para pedagang selanjutnya. Atas kekhawatiran itu, ia menilai sebelum relokasi dilakukan penting para pedagang untuk mendapatkan jaminan akan mendapatkan tempat berjualan di lokasi baru.
"Saya khawatir juga kalo pasar dipindahkan nasib pedagang yang sekarang tidak jelas. Mereka harus mendapatkan jaminan ketika pasar dipindahkan mereka yang tetap diberikan tempat untuk menjual dan itu harus ada kesepakatan. Karena pengalaman, pedagang selalu jadi korban dan yang tempati pasar baru bukan dari pedagang lama tapi keluarga pejabat," tambahnya.
Berhembus kabar bahwa lokasi pasar baru itu rencananya akan ditempatkan di Kelurahan Pappang Jalan Ammana Maju sekitar rumah mantan Ketua DPRD Polman, Abdullah Tato atau di area empang Parabaya, Lapeo.
Menanggapi hal itu, anggota DPRD Polman Amin Said, membenarkan bahwa rencana Pemkab Polman untuk memindahkan lokasi pasar benar adanya. Namun demikian, hal itu masih dalam tahap pertimbangan DPRD Polman.
"Ada anggaran dalam APBD 2018 sekitar Rp. 4,4 milliar untuk pembebasan lahan pasar Campalagian. Tapi itu masih dalam tahap pembahasan tingkat komisi dan belum difinalisasi," ungkap anggota DPRD dari Fraksi PKS itu.
Ia menuturkan, berdasarkan aspirasi masyarakat Campalagian, ia mengusulkan agar lokasi pasar tidak usah dipindahkan tapi didorong ke belakang sekitar 10 meter.
"Saya secara pribadi tidak setuju kalau pasar dipindahkan tapi lebih mendorong agar didorong saja dibelakang," ujarnya.
Amin menyebut, rencana itu telah disepakati sejumlah anggota DPRD terkait nominal anggarannya.
"Teman-teman di DPRD menimbang agar sepakat dulu mengenai nominal anggarannya, baru ditetapkan tempatnya apakah di kampung maradia atau di jalan Masdar atau ditempat lain dan itu akan ada sosialisasi lebih dulu," paparnya.
Hingga berita ini dirilis, belum ada konfirmasi dari pihak pemerintah. Pihak masalembo.com akan berupaya melakukan konfirmasi selanjutnya. (tfk/har)