Yusuf (kanan) memperlihatkan keramik tua (Foto: Hapri Nelpan) |
Seorang warga Dusun Tanete Dambu, Yusuf saat ditemui di kediamannya, minggu (10/12) menjelaskan. Sesuai hasil peneliti purbakala dari Makassar yang pernah datang sekitar Tahun 2003. Kampung Dambu ditinggalkan sekitar 5000 tahun lalu setelah mengamati beberapa keramik yang ditemukan warga dan melakukan penelitian selama empat hari di Dambu.
Lanjut Yusuf, ia bermukim di Dambu sejak Tahun 1994 dan menurut cerita orang tua. kampung tua terdahulu yakni, di Dambu, Paku dan Pidara (Ma'tik) namun saat masuk zaman penjajahan maka orang tua bergeser meninggalkan kampung dambu namun tidak diketahui persis kemana orang tua berpindah.
Paulus T, tokoh masyarakat Tanete Dambu (Foto: Hapri Nelpan) |
Sedangkan seorang tokoh masyarakat di Dusun Dambu, Paulus.T saat ditemui dihari yang sama mengungkapkan, peneliti dari Unhas memang pernah datang dua kali dan melakukan penelitian namun belum ada kesimpulan akhir mengenai hasil penelitiannya.
Ia mengatakan, harusnya peneliti jangan sekedar datang menggali informasi tanpa ada program yang menyentuh masyarakat baik itu sisi pengetahuan tentang sejarah maupun kegiatan lainnya yang sifatnya menjaga dan melestarikan bukti-bukti sejarah.
Paulus berpendapat, menurut sejarah nenek moyang Kampung Dambu adalah kampung tua dan beberapa sumber dari orang tua pendahulu, bahkan lebih tua dari Balla Peu' "Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya pekuburan tua "Tedong-Tedong" dimana kuburan itu diperkirakan sudah berabad-abad umurnya namun belum diketahui pasti berapa.
Katanya, rapat Agustus 1985 ia bersama keluarganya telah bermukim di Dambu dan keluarga pertama yang kembali menghuni perkampungan tersebut. Dirinya mengaku, beberapa keramik hasil pecahan mangkuk juga beberapa kali ditemukan. (hpn/har)