Ilustrasi (Foto: Radar Tarakan) |
Hal itu menimbulkan sorotan warga. Mengapa tidak listrik PLN padam sekira 3 jam. Khususnya wilayah Kecamatan Tobadak, Budong-Budong dan Pangale.
Warga kesal sebab pemadaman tidak didahului informasi. Sementara listrik pada cukup lama. "Aktivitas kita lumpuh dan tidak diantisipasi karena tidak ada info sebelumnya," keluh Sugiman.
Pemadaman tanpa informasi juga dikeluhkan Kepala Desa Salugatta Kecamatan Budong-Budong Alimuddin. Yang disesalkan sebab PLN tidak memanfaatkan teknologi informasi yang semakin maju. Mestinya sarana itu digunakan sebagai media informasi ke pubilk. "PLN harusnya prosesional dalam memberikan pelayanan," ujarnya.
Kepala PLN Unit Topoyo Sudarno memohon maaf atas ketidaknyamanan pelanggan. Namun dijelaskan bahwa pemadaman listrik Rabu malam disebabkan adanya gangguan jaringan. "Bukan perencanaan," tepis Sudarno, Kamis (7/12).
Kata dia, ada pohon tumbang menimpa kabel listrik di wilayah Tampapadang Mamuju. Kondisi tersebut menyebabkan listrik mendadak padam. Saat itu juga teknisi langsung mencari indikasi gangguan. Kemudian melakukan pemulihan jaringan yang menyita waktu cukup lama. "Makanya tidak ada informasi sebelumnya," jelas Sudarno.
Ia berharap pelanggan dapat membedakan pemadaman akibat gangguan atau terencana. Jika pemadaman terencana tentu saja akan diumumkan sebelumnya. Tetapi pemadaman darurat akibat gangguan butuh waktu pencarian indikasi. Setelah jelas baru disampaikan ke pelanggan.
Pemadaman Rabu malam, kata Sudarno tak hanya terjadi di tiga kecamatan di Mateng. Kabupaten Mamuju sekitar wilayah Sinyoyoi dan Tampapadang juga mengalami hal yang serupa. (jml/riz)