Bahan sembako di pasar Mamasa (Foto: Kedi/masalembo.com) |
Hanya, beberapa kebutuhan dapur mengalami kenaikan dengan kisaran 10 sampai 15 persen.
"Yang naik itu rempah-rempah saja seperti bawang, tomat, buncis, wortel. Kalau lombok kecil masih stabil harganya. Rata-rata kenaikan harga sekitar 15 persen untuk semua kebutuhan tersebut. Misalnya bawang, sebelumnya itu saya jualkan Rp. 20.000 perliter, sekarang sudah naik menjadi Rp. 25.000 bahkan sudah ada yang jual Rp. 28.000," kata Alya, salah seorang pedagang.
Ia menuturkan dibandingkan tahun lalu, kenaikan harga saat ini masih mending dibandingkan yang kenaikannya mencapai 20 sampai 30 persen, namun dirinya memperkirakan harga masih berpotensi mengalami kenaikan saat mendekati puncak hari natal dan tahun baru.
"Tahun lalu harga bawang kadang sampai 30.000 rupiah, sekarang ini masih mending. Bahkan harganya masih naik kalau sudah dekat hari H, tapi mudah-mudahan tidak seperti tahun kemarin," tuturnya,
Bukan hanya bumbu dapur yang sedikit mengalami kenaikan, harga ayam kampung juga mengalami kenaikan. Seperti yang disampaikan seorang pedagang ayam Mahmud. "Sebelumnya ayam saya jual seharga 70.000 rupiah per ekor, setelah masuk bulan Desember, sampai 80.000-90.000 rupiah per ekor," katanya.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan UKM Mamasa, Yahyadin Karim mengatakan kenaikan harga sembako di Mamasa belum mengalami kenaikan yang signifikan. Berdasarkan pantauan pihaknya, kenaikan harga sembako seperti rempah-rempah hanya mengalami kenaikan sebesar 5.000 rupiah.
"Itu masih stabil, karena belum mengalami kenaikan harga yang begitu signifikan. Memang beberapa harga barang yang naik seperti telur dan bumbu - bumbu, tapi tidak semua harga sembako mengalami kenaikan," katanya saat dikonfirmasi ditempat ruang kerjanya.
Ia menjelaskan tingginya permintaan menyebabkan kenaikan harga, selain itu faktor cuaca juga sangat memberikan pengaruh. "Hal itu disebabkan kebutuhan konsumen meningkat, sementara ketersediaan sembako terbatas. Selain itu juga disebabkan terjadinya perubahan cuaca di bulan Desember. Dimana seperti biasanya pada bulan desember, intensitas hujan tinggi, sehingga bahan mentah seperti tomat, wortel, bawang dan hasil pertanian yang menjadi kebutuhan konsumen sangat berpotensi mengalami gagal panen," jelasnya. (klp/har)