Petani cabai dj Matakali Polman (Foto: Asrianto) |
Intensitas hujan yang cukup tinggi di wilayah Polman beberapa hari terakhir mengakibatkan tanaman cabai menjadi rusak dan membusuk.
Sarif seorang anggota kelompok tani Siporennu I (satu) mengatakan, untuk mendapatkan hasil tanaman yang baik, petani wajib rutin menyemprot tanamannya dengan pestisida. Menurutnya, tanaman cabainya kini telah memasuki usia empat bulan dan telah siap dipanen. Usia normal cabai adalah tiga bulan, namun karena mengalami gangguan hama tanaman cabainya lewat satu bulan dari batas normal.
"Terserang hama lalat buah, jadi agak lambat dipanen pak," ungkap petani itu.
Begitu pula dengan Saing, seorang petani lainnya. Karena faktor cuaca, ia menderita kerugian hingga jutaan rupiah, sebab tanaman cabai miliknya membusuk dan tidak bisa dipanen.
"Tidak ada sama sekali bisa diambil pak, karena buahnya membusuk," katanya.
Berbagai cara telah dilakukan oleh petani untuk menyelamatkan tanaman cabai mereka, namun tak juga membuahkan hasi. Untuk menekan angka kerugian, mereka terpaksa memanen cabainya lebih awal.
Harga cabai di pasaran sekitar 25 ribu per kilogramnya, sementara harga cabai di tingkat petani hanya 15 ribu per kilogramnya.
"Kalau pengepul ambil pak, harga 15 ribu per kilo," ujar Sarif. (ant/tfk)