Ratnawati (Foto: Abd. Hafid) |
Kepala SMKN 5 Majene Ratnawati menyebut, dari ribuan SMK di seluruh Indonesia, hanya 219 SMK masuk dalam program revitalisasi, termasuk SMKN 5 Majene yang dipimpinnya itu.
"Untuk di Sulbar, hanya SMKN 5 Majene mendapat kepercayaan dari Kemendikbud sebagai rujukan dalam program revitalisasi," kata Ratnawati, Jumat (17/11)
Program revitalisasi lanjut Ratna, dilaunching Menteri Kooordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, di Stadion Manahan Surakarta pada 2016 lalu.
"Program revitalisasi ini, diarahkan ke pendidikan vokasi, untuk penyusunan kurikulum bekerjasama dunia industri, seperti bidang maritim kelautan, pariwisata, pertanian, industri kreatif dan beberapa bidang lainnya," terangnya.
Dikatakan, program revitalisasi SMK itu, merupakan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016, untuk melaksankan sertifikasi guru SMK dalam hal sumber daya manusia (SDM).
"Kompetensi SDM itu, sangat berperan dalam kemajuan ekonomi dan bangsa ke depan. Karena itu, lulusan SMK yang berkualitas harus ditunjang dengan peningkatan kualitas guru," ujarnya.
Selain sertifikasi guru lanjutnya, program revitalisasi SMK juga akan mewujudkan 'link and match' antara SMK dengan dunia usaha sesuai tingkat keinginan pelajar untuk masuk sekolah kejuruan.
"Revitalisasi SMK ini mensinergikan antara pendidikan di SMK dengan kebutuhan industri, untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mengejar ketertinggalan Indonesia dibanding negara lain dalam hal SDM-nya," jelasnya.
Ia menambahkan, tenaga guru nantinya bakal di sertifikasi dari pelaku industri, terutama guru yang mengajar kejuruan di SMK.
"Khusus di SMKN 5 Majene memiliki siswa sebanyak 648 orang, sebanyak 6 jurusan dan 47 orang tenaga pengajar status PNS," rinci Ratnawati. (ahd/har)