Fahmi Massiara (Foto: Taufik/masalembo.com) |
Hal itu setelah penandatanganan nota kesepahaman, Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemkab Majene dengan produsen mobil besar tersebut pada tanggal (20/11/2017) di Provinsi Matsuyama.
Fahmi menuturkan, dua mobil berteknologi canggih itu rencananya akan tiba di Majene bulan April 2018.
"Jadi yang berangkat bulan November adalah tahap ketiga dari seluruh Indonesia yang difasilitasi APKASI (Asosiasi Provinsi Seluruh Indonesia, red) dalam hal ini Sekjen Apkasi. Dan sesuai dengan penjadwalan yang direncanakan pihak Toyota, yang diundang bulan November akan diberikan bulan April 2018," sebut Fahmi, saat tatap muka dengan sejumlah wartawan, Senin (27/11).
Ia menggambarkan, bahwa kendaraan tersebut merupakan kendaraan berkualitas tinggi dan membutuhkan perawatan khusus. Seperti ambulancenya memiliki pemacu jantung dan peralatan moderen lainnya, yang harganya jika diprediksi mencapai milliaran rupiah.
"Untuk menjaga kinerja kendaraan ini supaya tetap maksimal, dibutuhkan perwatan khusus. Dan Pemerintah Jepang telah menerima empat orang warga Bantaeng untuk magang di Jepang terkait penanganan teknis kendaraan itu. Jadi kita nanti tinggal membawa teknisi kita ke Bantaeng untuk belajar perwatannya," ungkapnya.
Fahmi menuturkan, salah satu kendala yang mungkin memperlambat datangnya kendaraan itu adalah proses inspeksi oleh Kementerian Dalam Negri.
"Prosedurnya ini pengiriman barang, pada saat masuk di Indonesia harus melalui inspeksi dan sebagainya. Jadi ini biasa yang memperlambat," ujarnya. (tfk/har)