Mahasiswa datangi kantor DPRD Sulbar (Foto: Awal S/ masalembo.com) |
Kordinator Lapangan Amiruddin dalam aksinya meminta, agar Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar mengklarifikasi terkait kesalahan pembacaan tes Pancasila pada upacara peringatan hari Sumpah Pemuda, di halaman Kantor Gubernur Sulbar, belum lama ini.
"Pembacaan tes Pancasila ini, berdasarkan stegmen pernyataan video yang ingin mendekatkan sila pertama dengan sila kelima. Untuk itu, kami sebagai Pemuda Sulbar merasa keberatan dengan mengubah dasar negara, apalagi seorang kepala daerah," ujanya.
Pantauan, mahasiswa AMI juga memaparkan tiga poin tuntutan, yakni meminta Ali Baal Masdar mempertanggungjawabkan peryataannya yang hendak mengubah susunan sila Pancasila di hadapan MPR-RI atau lembaga yang berwajib, Gubernur menyampaikan permohonan maaf kepala seluruh rakyat Indonesia dalam kurung waktu dua hari dan meminta kepada DPRD Provinsi Sulbar untuk melakukan rapat paripurna pengusulan pergantian Gubernur Sulbar.
Dalam aksi tersebut, mendapat tanggapan dari anggota DPRD Sulbar fraksi Partai Demokrat Samsul Samad. Ia mengatakan, di poin ketiga teedapat mekanisme yang mengatur dalam Undang-undang, karena Negara Indonesia adalah Negara hukum yang tidak semerta langsung menghentikan seorang pejabat kepala daerah.
"Kita lihat relevan saja, apabila rakyat meminta Gubernur Ali Baal Masdar mundur mesti dilihat dulu apa masih layak atau tidak, karena menyangkut pembacaan Pancasila itu sipatnya sakral," tuturnya.
Sementara itu, anggota DPRD Sulbar lainnya dari fraksi Partai Golkar Tamrin Endeng juga meminta, agar Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar meminta maaf kepada seluruh masyarakat Sulbar atas kekeliruannya dalam pembacaan tes Pancasila.(awl/ahd)