Warga mengangkut galon untuk keperluan rumah tangga (Foto: Hapri Nelpan) |
Seorang pengusaha warung makan, Sari, mengemukakan, air bersih milik PDAM tidak mengalir sejak Selasa (21/11) tepat pukul 15.00 WITA, sehingga air galon menjadi alternatif untuk mandi dan kebutuhan makan dan minum.
"Selama dua hari kami habiskan 24 galon atau setara Rp 120 ribu," ungkapnya saat ditemui di kediamannya, Rabu (22/11) di Kota Mamasa.
Ia berharap, air bersih segera dilancarkan karena hampir setiap orang yang tidak memiliki sumur bor di Kota Kabupaten Mamasa membeli galon untuk kebutuhan air bersih.
Lanjut Sari, iuran perbulan yang sering dibanyarkan di PDAM mencapai Rp 300 ribu-400 ribu. Biaya tersebut cukup besar untuk memaksimalkan pelayanan.
Awaluddin (Foto: Hapri Nelpan) |
Ia juga menjelaskan, soal kurangnya volume air karena terjadi penyumbatan. Hal itu juga sementara proses pembenahan dan saluran juga mulai dibersihkan. (hpn/har)